Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona atau COVID-19 di Kabupaten Mojokerto bertambah menjadi 37 orang. Dari jumlah itu, 5 PDP meninggal dunia, 21 negatif Corona. Sedangkan 11 lainnya sampai saat ini masih diisolasi di rumah sakit.
Kadinkes Kabupaten Mojokerto dr Sujatmiko mengatakan, Senin (6/4) jumlah PDP 34 orang, per hari ini menjadi 37 orang. Tiga pasien baru yakni pria 57 tahun asal Kecamatan Jetis, serta balita laki-laki usia 2 dan 4 tahun asal Kecamatan Mojosari. Ketiganya diisolasi karena menderita demam, batuk, pilek dan sesak nafas.
“Pasien pria 57 tahun riwayat perjalanannya dari Surabaya, saat ini diisolasi di RS Wahidn (RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto), sedangkan pasien 2 dan 4 tahun di RST Soepraoen Malang,” kata dr Sujatmiko, Jumat (10/4/2020).
Ia menjelaskan, kedua balita tersebut menjadi PDP Corona karena tinggal serumah dengan orang tua mereka. Yaitu pria 29 tahun dan perempuan 26 tahun yang juga berstatus PDP. Pasangan suami istri asal Kecamatan Mojosari ini pulang dari Maroko dan Bangkok, Thailand pada Minggu (5/4).
Selain 5 pasien terkait virus Corona tersebut di atas, lanjut dr Sujatmiko, terdapat 6 PDP yang juga masih diisolasi di RSUD Prof Dr Soekandar di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Mereka juga menderita batuk, pilek, demam, nyeri tenggorokan dan sesak nafas.
Keenam PDP tersebut yaitu pria 57 tahun asal Kecamatan Mojosari, pria 21 dan 25 tahun asal Puri, pria 45 tahun asal Dawarblandong, perempuan 39 tahun asal Mojosari, serta pria 45 tahun asal Kecamatan Trowulan. Di antara 6 PDP ini, hanya pria 25 tahun asal Puri yang mempunyai riwayat dari Kediri dan Malang. Lima lainnya pulang dari Surabaya.
Dengan begitu, terdapat 11 PDP yang masih dirawat intensif di rumah sakit. Delapan pasien telah menjalani tes swab, tapi hasilnya belum keluar. Sedangkan pasien pria 57 tahun asal Kecamatan Jetis, serta balita laki-laki usia 2 dan 4 tahun asal Kecamatan Mojosari belum tes swab.
Sejauh ini PDP terkait COVID-19 yang meninggal dunia di Kabupaten Mojokerto berjumlah 5 orang. Yaitu pria 32 tahun asal Kecamatan Puri meninggal Minggu (22/3), pria 36 tahun asal Jetis meninggal Jumat (27/3), pria 53 tahun asal Sooko meninggal Rabu (1/4), pria 27 tahun asal Pacet meninggal Jumat (3/4), serta pria 53 tahun asal Kecamatan Mojoanyar meninggal pagi tadi.
“Empat PDP yang meninggal negatif Corona. Kalau PDP 53 tahun dari Mojoanyar yang meninggal pagi tadi di RS Siti Hajar hasil tes swabnya belum kami terima,” jelas dr Sujatmiko.
Sementara 21 PDP lainnya dinyatakan negatif Corona. Mereka telah dipulangkan dari rumah sakit karena sembuh dari gejala klinis seperti batuk, pilek, demam, sesak nafas dan pneumonia.
Yaitu pria 25 tahun asal Kecamatan Sooko, perempuan 62 tahun asal Sooko, pria 51 tahun asal Gedeg, perempuan 57 tahun asal Ngoro, perempuan 5 tahun asal Trawas, perempuan 19 tahun asal Puri, perempuan 40 tahun asal Pacet, perempuan 35 tahun asal Kemlagi, pria 35 tahun asal Gedeg dan perempuan 60 tahun asal Gedeg.
Juga pria 48 tahun asal Mojosari, pria 80 tahun asal Mojosari, pria 26 tahun asal Kutorejo, pria 50 tahun asal Kemlagi, pria 33 tahun asal Pungging, pria 22 tahun asal Puri, perempuan 25 tahun asal Gedeg, pria 23 tahun asal Dawarblandong, pria 33 tahun dari Kemlagi, perempuan 45 tahun dari Ngoro, pria 18 tahun asal Kutorejo, serta perempuan 40 tahun asal Kecamatan Gedeg.
Jika dilihat sebarannya, PDP Corona di Kabupaten Mojokerto paling banyak dari Kecamatan Mojosari, yaitu 8 orang. Disusul Puri 5 orang, Kemlagi dan Gedeg masing-masing 4 orang. Dari Jetis, Sooko, Mojoanyar, Ngoro, Kutorejo, Pacet, Dawarblandong masing-masing 2 orang, serta dari Trowulan dan Pungging masing-masing 1 orang.
Sumber : detik.com