Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan sementara izin umrah bagi seluruh negara, termasuk juga untuk Indonesia sebagai antisipasi penyebaran wabah virus corona.
Kebijakan ini tentunya berdampak sangat luas bagi jamaah umrah asal Indonesia. Seperti 138 jamaah umrah asal Mojokerto yang seharusnya berangkat pada Sabtu 29 Februari 2020, terpaksa batal.
Selain itu, juga ada 1000 lebih jamaah umrah yang dijadwalkan berangkat bulan Maret 2020 juga terancam gagal akibat kebijakan tersebut.
Multi Ali, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto mengatakan, 138 jamaah umrah tersebut dijadwalkan berangkat hari Sabtu (29/02/2020), secara otomatis akan dibatalkan pemberangkatannya.
“Selain 50 jamaah dari An Namiroh, juga ada dari travel Azzam, dari Mubinah Tour 34 jamaah, dan dari konsorsiun ada 34 dan 20 orang. Semua dijadwalkan berangkat 29 Februari ini, namun dipastikan terdampak kebijakan pemerintah Arab Saudi,” ungkapnya kepada suarajawatimur.com, Jum’at (28/2/2020).
Mukti Ali juga mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua penyelenggara umrah agar memberi pemahaman kepada semua calon jamaah umrah, khususnya yang jadwal keberangkatannya dalam waktu dekat ini.
“Kami berharap semua memahami, karena ini bukan kebijakan kita, melainkan kebijakan pemerintah Arab Saudi untuk menyelamatkan negaranya dari wabah virus Corona,” tambahnya.
Mukti berharap seluruh pihak memahami penangguhan keberangkatan umrah tersebut dan Pihak travel juga diminta untuk menjelaskan kebijakan itu kepada para calon jemaah.
“Kita masih terus koordinasi, tentunya nanti ada solusi, baik penjadwalan ulang keberangkatan. Maupun pengembalian uang jamaah yang batal berangkat, ini masih terus dikomunikasikan,” tandasnya.
Sementara terkait kebijakan ini, kedutaan RI di Arab Saudi juga masih melakukan negosisasi dengan pemerintah Arab Saudi agar jamaah asal Indonesia masih bisa melakukan umrah, karena Indonesia bebas dari Virus Corona.(tim/spo)
Redaksi : Suara Jawa Timur