Polres Gresik masih melakukan penyelidikan terkait tumpahnya pewarna pupuk milik PT Petrokopindo Citra Selaras (PCS) yang membuat sungai di Gresik berubah warna menjadi oranye.
Informasi yang dihimpun suarajawatimur.com, tumpahan pewarna pupuk ZA itu masuk ke dalam saluran air lalu mengalir ke sungai di sepanjang Jalan Bali, Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Air sungai berubah warna menjadi oranye dan mengalir ke lingkungan warga. Hingga akhirnya foto dan Videonya viral di media sosial. Dan kasus ini pun ditangani pihak kepolisian.
Iptu Igo Akbar, Kanit Tipiter Satreskrim Polres Gresik, mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa tiga pekerja di PT PCS untuk dimintai keterangan awal.
“Keterangan yang kami dapat, ada dua drum yang berisi cairan pewarna pupuk itu tumpah ketika akan dipindahkan,” ungkapnya, Jum’at (31/01/2020)
Ketiga Karyawan PT PCS tersebut diperiksa lebih dari tiga jam di ruang Unit Tipiter Satreskrim Polres Gresik, Jumat (31/1/2020). Mereka bertugas di bagian operator forklif, checker gudang, dan kabid gudang.
Menurut ketiga Karyawan tersebut, pewarna pupuk tersebut rencananya akan dirapikan, Namun tersenggol dan tumpah.
Sementara mengenai kandungan zat pewarna tersebut masih dilakukan uji laboratorium oleh DLH Kabupaten Gresik apakah bahaya atau tidak bagi masyarakat dan lingkungan
Bakhtiar Gunawan, Kabid Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan DLH Kabupaten Gresik, mengaku belum bisa memastikan kandungan pewarna itu. “Kita masih tunggu hasil uji laboratorium dahulu,” katanya.
Sementara itu Mardada, Direktur Operasional PT PCS, menyatakan, zat pewarna pupuk yang mengalir ke sungai tidak membahayakan lingkungan. Dan aaat ini, pihaknya sudah mensterilkan kembali. Sehingga kondisinya kembali normal. “Kami gunakan 9 alat penyedot,” katanya.(tim/spo)
Redaksi : Suara Jawa Timur