Peristiwa longsor yang terjadi di area wisata Cimory Dairy Land & Resto di Kecamatan Prigen, Pasuruan hingga membuat pagar dan area parkir ambruk, diduga karena intensitas hujan yang cukup tinggi.
Namun, peristiwa ini sebenarnya sudah diprediksi oleh kalangan anggota DPRD setempat, yang menyatakan area wisata Cimory rawan longsor. Ditambah lagi manajemen Cimory juga belum memiliki dokumen perizinan Analisa Dampak Lingkungan dan Lalu Lintas (Amdal Lalin).
Informasi yang dihimpun suarajawatimur.com, ambruknya bangunan di area parkir Wisata Cimory terjadi sekitar pukul 15.00 WIBz Rabu (8/1/2020). Ada belasan motor pekerja yang tertimpa reruntuhan kontruksi.
Samsul, petugas Security Cimory mengatakan, lokasi bangunan lahan parkir yang ambruk itu terletak di sisi utara dan menimpa belasan motor pekerja bangunan. “Karena diguyur hujan deras dan terjadi longsor,” ungkapnya.
Sementara Marzuki, Wakil Manajer Cimory.ketika dikonfirmasi awak media membenarkan terjadinya bangunan yang ambruk tersebut akibat intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah Prigen, Pasuruan.
“Jadi itu membuat bangunan lahan parkir ambruk,” kata Marzuki yang juga didampingi HRD Cimory, Sopyan pada Rabu (08/01) malam.
Kata Marzuki, pihaknya berjanji akan bertanggung jawab atas insiden ini. Semua kendaraan yang rusak tertimpa reruntuhan bangunan akan diperbaiki.
Pihak Cimory juga menegaskan bahwa lokasi yang ambruk hanya di area parkir. Dan pihaknya akan memanggil konsultan untuk mengevaluasi pembangunan dan akan mengkaji ulang. “Kami akan memanggil konsultan bangunan, dan yang ambruk hanya lahan parkir saja,” pungkasnya.(tim/spo)
Redaksi : Suara Jawa Timur