Polda Jatim berhasil membongkar praktek produksi makanan ringan kue bidaran yang menggunakan bahan telor busuk. Rumah produksi kue itu berada di Desa Tukum, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, penggerebekan ini dilakukan Tim Resmob Jogoboyo Subdit Jatanras bersama Tim Cobra Polres Lumajang pada Selasa (07/01/2020).
Penggerebekan ini dipimpin langsung oleh Kompol Oki Ahadian, Kasubdit III Jatanras dan Kompol M Aldi Sulaiman, Kanit V Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.
Kombes Pol Pitra Andrias Ratulangie, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jatim mengatakan, sebelum penggerebekan, pihaknya mendapat informasi terkait adanya rumah produksi makanan di Lumajang yang memakai bahan tidak layak.
“Sekitar 3 Januari lalu kami menerima informasi itu, dan setelah kita cek, Ternyata benar ada pembuatan kue camilan yang tidak sehat,” ungkapnya.
Pitra juga mengatakan, dari aromanya sudah tercium bahan yang nerbau busuk menyerual ke ruang produksi. “Dduga barang bukti yang dimaksud yaitu telur busuk sebagai bahan dasarnya,” tambahnya
Petugas juga menemukan tumpukan makanan ringan bidaran rasa balado yang berwarna merah dan dikemas dengan pembungkus bergambar Garuda. Juga ditemukan tumpukan telur busuk yang dikerubuti lalat.
Sementara dalam pemeriksaan, ternyata usaha tersebut juga tidak dilengkapi izin, baik izin usaha, izin edar, izin BPOM dan tidak ada sertifikat halal.
Kata Pitra, pihaknya sudah mengamankan pemilik usaha berinisial IS dan saat ini berada di Polres Lumajang untuk dilakukan penyidikan. IS mengaku telur-telur busuk itu dibeli dari orang Probolinggo dengan harga Rp 300 per butir.
Sementara rumah produksi makanan ringan ini beromzet puluhan juta per bulannyan dengan peredaran di berbagai wilayah Jawa Timur. “Seminggu produksi 4 kali. Sekali produk itu beromset Rp 4,5 juta. Peredarannya Lumajang, Probolinggo, Jember, Tapal Kuda dan sekitarnya,” pungkasnya.(tim/spo)
Redaksi : Suara Jawa Timur
Support by : PT Media Cakrawala FM
Baca juga :